Seperti malam biasanya, suasana selalu sepi dan gelap gulita. tanpa ada seseorang yang menemani hanya suara² binatang sawah yang mengundang hujan untuk turun atau entahlah. ku nyalakan AC dan TV tuk merebahkan tubuh yang agak tak terasa bagai tubuh seorang yang sehat. jacket tebal menjadi sahabat tidur dan sleeping bag yang hangat menemani malam²ku yang penuh dengan misteri.
Malam pun mulai larut aku berusaha memejamkan mata tapi tak bisa mata ini tuk ku tutup agar bisa tertidur agar bisa menghilangkan masalah sejenak. tapi tak bisa, aku pun beranjak dari tidurku dan menggapai sebuah kursi dan kududuki. ku ambil selembar kertas putih dan pena warna merah. pena mulai ku ajak menari dengan jari jemari ku di atas selembar kertas putih. ku ceritakan kegiatan sehari tadi agar terlihat menarik meskipun agak terasa pedih, tapi perih tak tertahan selalu ku coba tuk menahannya meskipun terasa sesak di dada.
Siang tadi aku melakukan aktifitas seperti biasa tetapi agak mengurangi beban karena badan masih agak lemas karena maag kambuh kemarin sore. ku tatap langit yang hitam pekat dari jendela. hanya samar² terlihat bulan bersinar, terdengar lolongan anjing komplek dari kejauhan yang mengikik seperti tercekik. suara binatang malam dan kentongan orang ronda pertanda pukul 00.00 WIB. tapi mata ini tak bisa terpejam, tertegun lesu di depan komputer dan memainkan games Modern Warfare 2.
Perih dan Pusing terasa saat ini, ingin menangis tapi apa yang ingin aku tangisi. aku pun keluar untuk menikmati gelapnya malam, melihat beberapa pekerja yang tertidur lelap di dekat tungku api yang mereka buat sebelum tidur. aku melihat kehangatan diatara mereka yang seharian penuh mengeser dan mengangakat baja dari ujung ke ujung workshop produksi. aku pun melanjutkan jalan ku ke arah belakang gudang alat. bayangan putih samar aneh yang tak seperti biasanya terlihat didekat tumpukan potongan besi baja bekas yang tak terpakai.
Aku menyapa tapi tak ada sahutan balik dari sesosok bayangan itu, hanya tercium bau wewangian aneh semacam bunga orang mati. bulu kuduk ku berdiri, tapi rasa penasaran ku tak lagi bisa aku cegah. bayangan itupun menghilang dengan cepat bagai kabut dan di iringi dengan hembusan angin yang beraromakan bunga setaman. aku beranjak memanggil satpam penjaga workshop produksi dan bertanya @#!$#%@&^*...
Setelah bercakap ternyata satpam tak tahu kalau ada hal aneh dibelakang gudang alat. satpam menyuruh aku untung masuk agar tak bikin gaduh anak² yang sudah tertidur lelap. aku pun masuk dan menyalakan komputer untuk menghilangkan rasa suntuk. mengaktifkan modem dan memulai masuk mozilla firefox untuk cek facebook.
malam semakin larut rasa kantuk yang aku tunggu tak datang juga, hanya perasaan tak enak yang selalu datang silih berganti menyelimuti dinginnya gelapnya malam. aku pun beranjak dari depan komputer untuk menghilangkan rasa penasaranku, dan tanpa sepengetahuan satpam aku menyelinap ke arah gudang alat. wow.., dengan kaget aku melihat sesosok itu kembali. aku menyapanya untuk kedua kalinya, tapi tak ada kata sahutan yang keluar dari mulutnya.
Ternyata sesosok itu hanyalah hantu yang tak tahu jalan pulang dan hanya terdiam menunggu jemputan dari sesamanya untuk pulang. aku hanya terdiam melihat gelagat sosok yang aneh itu, tak berfikir untuk mengabadikan sosok itu aku merogoh kocek jacket. ahh.., sial handphone ku tertinggal semua. hanya dengan selembar kertas putih dan pena warna merah aku mengabadikannya melalui tulisan tak berarti yang ku tulis tengah malam ini.
Cikarang, 11 Maret 2011
HaNz UkhitaShiwa
http://dodotkecil.blogspot.com/
Malam pun mulai larut aku berusaha memejamkan mata tapi tak bisa mata ini tuk ku tutup agar bisa tertidur agar bisa menghilangkan masalah sejenak. tapi tak bisa, aku pun beranjak dari tidurku dan menggapai sebuah kursi dan kududuki. ku ambil selembar kertas putih dan pena warna merah. pena mulai ku ajak menari dengan jari jemari ku di atas selembar kertas putih. ku ceritakan kegiatan sehari tadi agar terlihat menarik meskipun agak terasa pedih, tapi perih tak tertahan selalu ku coba tuk menahannya meskipun terasa sesak di dada.
Siang tadi aku melakukan aktifitas seperti biasa tetapi agak mengurangi beban karena badan masih agak lemas karena maag kambuh kemarin sore. ku tatap langit yang hitam pekat dari jendela. hanya samar² terlihat bulan bersinar, terdengar lolongan anjing komplek dari kejauhan yang mengikik seperti tercekik. suara binatang malam dan kentongan orang ronda pertanda pukul 00.00 WIB. tapi mata ini tak bisa terpejam, tertegun lesu di depan komputer dan memainkan games Modern Warfare 2.
Perih dan Pusing terasa saat ini, ingin menangis tapi apa yang ingin aku tangisi. aku pun keluar untuk menikmati gelapnya malam, melihat beberapa pekerja yang tertidur lelap di dekat tungku api yang mereka buat sebelum tidur. aku melihat kehangatan diatara mereka yang seharian penuh mengeser dan mengangakat baja dari ujung ke ujung workshop produksi. aku pun melanjutkan jalan ku ke arah belakang gudang alat. bayangan putih samar aneh yang tak seperti biasanya terlihat didekat tumpukan potongan besi baja bekas yang tak terpakai.
Aku menyapa tapi tak ada sahutan balik dari sesosok bayangan itu, hanya tercium bau wewangian aneh semacam bunga orang mati. bulu kuduk ku berdiri, tapi rasa penasaran ku tak lagi bisa aku cegah. bayangan itupun menghilang dengan cepat bagai kabut dan di iringi dengan hembusan angin yang beraromakan bunga setaman. aku beranjak memanggil satpam penjaga workshop produksi dan bertanya @#!$#%@&^*...
Setelah bercakap ternyata satpam tak tahu kalau ada hal aneh dibelakang gudang alat. satpam menyuruh aku untung masuk agar tak bikin gaduh anak² yang sudah tertidur lelap. aku pun masuk dan menyalakan komputer untuk menghilangkan rasa suntuk. mengaktifkan modem dan memulai masuk mozilla firefox untuk cek facebook.
malam semakin larut rasa kantuk yang aku tunggu tak datang juga, hanya perasaan tak enak yang selalu datang silih berganti menyelimuti dinginnya gelapnya malam. aku pun beranjak dari depan komputer untuk menghilangkan rasa penasaranku, dan tanpa sepengetahuan satpam aku menyelinap ke arah gudang alat. wow.., dengan kaget aku melihat sesosok itu kembali. aku menyapanya untuk kedua kalinya, tapi tak ada kata sahutan yang keluar dari mulutnya.
Ternyata sesosok itu hanyalah hantu yang tak tahu jalan pulang dan hanya terdiam menunggu jemputan dari sesamanya untuk pulang. aku hanya terdiam melihat gelagat sosok yang aneh itu, tak berfikir untuk mengabadikan sosok itu aku merogoh kocek jacket. ahh.., sial handphone ku tertinggal semua. hanya dengan selembar kertas putih dan pena warna merah aku mengabadikannya melalui tulisan tak berarti yang ku tulis tengah malam ini.
Cikarang, 11 Maret 2011
HaNz UkhitaShiwa
http://dodotkecil.blogspot.com/