WeLcOmE CoMrAdE
Save The World Today
____Enjoy Your Live Today *BECAUSE* Yesterday Had Gone And Tomorrow May Never Come____
continue like this article, although the road is full of obstacles and temptations

Disangka Teroris

| Minggu, 25 September 2011 | 2 komentar |
Seperti biasa aku setiap minggu atau hari-hari libur selalu mendapat orderan untuk design interior atau exterior di rumah pribadi atau perkantoran. Pagi tadi kebetulan ada yang menelpon, untuk ketemua di komplek daerah bekasi. Kebetulan ada orang yang baru membeli rumah dikomplek tersebut. Orang tadi ingin didesignkan sebuah karport dan taman yang minimalis agar enak dipandang mata, dan sejuk untuk bercengkrama bersama keluarganya.

Aku pun segera berangkat dengan beberapa perlengkapan perang untuk survei. Si putihpun sudah siap dengan gagahnya terpampang didepan bunker utama. Tak berapa lama persiapan pun usai, aku pun langsung tarik jabrik ke bekasi.

Beberapa jam kemudian, aku sampai didaerah bekasi aku dijemputnya untuk menuju ke rumah barunya. Sesampainya dirumah aku langsung persiapan seperti biasa, meteran, kertas, papan drawing dan bolpoin. Aku langsung ukur sana ukur sini coret sana coret sini di selembar kertas di atas papan drawing. Sebuah design sederhana tercipta dari ukuruan taman dan carport yang sudah ada.

Kami pun berdiskusi agak lama untuk jenis material yang akan digunakan, supaya mengehamat dana dan terlihat elegan meskipun sederhana. Selang beberapa waktu design pun sudah tercipta untuk beberapa penawaran yang aku ajukan supaya aku bisa langsung design drawing ke bunker utama.

Sebelum pulang aku di ajaknya makan di sebuah tempat makan yang tak jauh dari rumah yang baru aku survei. Tak pakai basa basi lagi aji mumpung, ane di tawarin ini itu ok aja. Setelah selesai makan siang, orang tersebut mengajakku untuk langsung survei material yang akan dipergunakan untuk carport dan tamannya. Tempat dan alamat sudah aku kantongi, orang tersebut bilang nanti dia menyusul. Dengan agak berpikir sambil meleng sana sini nyari alamat toko bangunan tersebut. Dan sampailah aku di toko material tersebut, pesan orang tadi aku langsung di suruh masuk. Tapi aku tak mau masuk dulu toh nanti di dalam bakalan ditanya-tanya sama SPG, males banget jawabnya kalau masih nunggu orang.

Akupun menunggu diparkiran motor, sambil menguyah permen karet yang sudah aku persiapakan agar tak BT saat nunggu. Satu jam pun berlalu, aku hanya tolah toleh di parkiran yang agak lumayan luas, hampir satu bungkus permen karet sudah aku kunyah. Tapi orang tersebut tidak kunjung datang, "ahh.. mungkin kena macet" pikirku dalam otak.

Keringnya tenggorokan membuatku untuk clingak-clinguk kesana kesini, dan akhirnya ku lihat sebuah warung kecil di pojokan tempat parkir. Aku tak sadar ternyata dari tadi ada beberapa polisi berpakaian preman yang sedang mengintai aku, "maklum tampang teroris".

My self : Mbak, ada minuman dingin, tanyaku sambil tolah toleh nyari kotak yang biasanya berwarna biru.
Penjual : Ada mas, itu didepan. terdengar dengan nada agak sumbang.

Sebotol air mineral aku ambil dari kotak yang bercampur dengan bongkahan es batu, yaa lumayan dingin.

My self : Berapa pak..?? tanyaku pada penjual.
Penjual : Tidak usah mas, ambil saja.
My self : Lhoo kan saya beli mbak, kok ngaa usah bayar.
Penjual : Maaf mas warung mau saya tutup.

Akupun heran dengan jawaban penjual tadi, memangnya ada apaan yaa..?? tanyaku dalam hati. Tanpa pikir panjang aku langsung kembali lagi ketempat dimana si putih aku parkirkan. Perasaan yang tidak enak membayang-bayangi ku sampai ke tempat parkir. Aku segera meminum air mineral yang gratis barusan, ahh.. lumayan hidup gratis untuk hari ini. Aku masih belum sadar karena di sekelilingku ternyata sudah ada polisi yang berpakaian preman yang setiap saat bisa menyergapku.

Sebotol air sudah habis aku minum, aku bermaksut untuk membuang botol air tadi ke tempat sampah. Aku pun kaget saat 2 orang mendatangiku dan langsung memegang tanganku, mereka bilang untuk ikut ke pos. Aku hanya bisa bertanya-tanya dalam benakku,"ada apa ini sebenarnya apa salahku..??".

Polisi 1 : Tolong perlihatkan kartu tanda pengenal anda..!!
My self : Ku keluarkan sebuah dompet dari tas pinggang. Dan menyerahkannya pada polisi.
Polisi 2 : Tolong keluarkan semua isi dalam tas anda..!!
My self : Dalam hati aku berpikir,"dikira ane teroris neh gara-gara nunggu diparkiran ampe 2 jam". Aku pun mengeluarkan semua isi dalam tas ransel ku, ada laptop, meteran, kertas-kertas design dan beberapa alat ukur lainnya.
Polisi 2 : Alat apa ini, untuk apa kegunaannya..!!
My self : "Polisi koplak.." dalam hatu ku mengumpatnya. Ini alat untuk ukur ketinggian bangunan pak.
Polisi 1 : Untuk apa anda membawa alat-alat ini dalam tas anda..!!
My self : "Wahh.., bahaya ini kalau ngaa tak selesaikan bisa cilaka 21". Dalam hati aku bicara sambil bercucuran air keringat dingin dari kening.

Aku langsung mempraktekkan semua alat yang aku bawa, didepan 2 polisi OON yang salah tangkap. Semua sudah aku praktekkan didepan mereka sampai aku kelelahan karena beberapa kali mengulanginya karena permintaan polisi OON tersebut.

Polisi 1 & 2 : Maaf pak kami salah menduga, saya kira anda segerombolan teroris yang akan menaruh bom dipusat perbelanjaan bahan bangunan.
My self: Dengan nada sinis dan memukul meja, aku langsung sekejap agak marah. "Maksut bapak apa, saya ini mau belanja tapi saya menunggu orang yang mau membeli peralatan untuk carport dan tamannya. Malah bapak menangkap saya. Aku marah dengan nada tinggi sampai-sampai terdengar dari luar pos keamanan setempat. Saya bisa menuntut bapak berdua kalau begini cara bapak menangkap orang, seharusnya bapak bertanya terlebih dahulu.. bukan asal tangkap ini sama saja menjatuhkan nama baik saya.

Kedua polisi tersebut langsung meminta maaf padaku, dan mengembalikan KTP yang dimintanya tadi. Aku hanya bisa marah dan marah pada meraka, tapi ya sudahlah nasi sudah menjadi bubur semua sudah jelas apa yang terjadi. Aku hanyalah manusia biasa yang takut akan dosa jika memendam rasa dendam yang berkepanjangan. Akupun memaafkan mereka berdua, Allah maha pengampun kenapa tidak bagi umatnya.

Aku langsung meninggalkan pos polisi dengan agak memasang muka kusam gara-gara diintrogasi hampir satu jam lebih. Tak lama kemudian pemilik rumah pun datang dan meminta maaf karena terjebak macet yang panjang. Setalah itu kami langsung memasuki area perbelanjaan tersebut dan memilih milih beberapa jenis bangunan yang ada.

Setelah selesai hunting beberapa jenis material yang ada dalam toko bangunan tersebut aku langsung berpamitan untuk pulang ke bunker utama. Dengan hati kesal gara-gara salah tangkap 2 polisi koplak yang tidak mau bertanya terlebih dahulu.



"Mungkin semua orang melihatku dengan sebelah mata, akan tetapi sebuah seni itu harus diawali dari diri sendiri bukan dari orang lain. Penampilan amburadul, rambut gondrong berkuncir dan agak kemerahan membuat beberapa orang geram akan penampilan. Penampilan seseorang bukan mencitrakan sebuah keburukan diorang tersebut melainkan menunjukkan sebuah seni yang beda dari pada anak punker yang dijalanan yang tanpa mandi hingga beberapa minggu, bulan atau mungkin sampai 1 tahun."



Akupun langsung tarik jabrik dengan si putih menuju bunker utama, untuk menyelesaikan sebuah design sesuai dengan kesepakatan.


Sekian dan wassalam..




Cikarang, 25 September 2011
READ MORE - Disangka Teroris

Puisi Untuk Ayah

| Sabtu, 24 September 2011 | 0 komentar |



Aku tak mampu mengantar kepergianmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah bercerita
Tentang segala amal kebaikanmu

Aku datang kepadamu, Ayah
Semilir kembang kamboja diterpa angin
Aku menangis dan berdo'a dinisanmu
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu

Kepergianmu telah membuatku menjadi lebih dewasa
Mengajarkan aku akan arti sebuah kehidupan
Untuk bisa berguna kepada sesama

Kepergianmu mengajarkanku
Bagaimana harus mencintai dan menyanyangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus berjuang demi semua anak-anaknya
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau selalu berdo'a untuk kebahagiaan kami semua

Hari ini aku teringat kepadamu
Aku merindukan canda tawa mu Ayah
Yang selalu mengisi kekosongan saat kita redup
Lewat sebait puisi ini aku mengenangmu Ayah

Bila datang suatu hari nanti
Akan aku ceritakan semua tentang kebesaranmu dan keagunganmu
Bersama semilir angin malam ini ku ikut sertakan do'a ku untukmu
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya

Ayah..,
Aku akan selalu mengenang semua jasa-jasa mu pada kami
Kami semua merindukanmu..



Cikarang, 24 September 2011
HaNz UkhitaShiwa
http://dodotkecil.blogspot.com/
READ MORE - Puisi Untuk Ayah

Tentang Khayalan Hidup

| | 0 komentar |

 Aku bersembunyi dalam gelap. Mengunci semua pintu dan mematikan semua lampu. Selamat datang Imajinasiku, yang selalu nyata dalam kegelapan. Menggambarkan semua hal yang menyenangkan, yang tak pernah mungkin aku dapatkan dalam alam nyata ini.


" Mengapa kau suka berkhayal..?? Khayalan itu hanya membuat setan senang..??" sisi baik yang ada dihatiku mengingatkan.


" Kau takkan pernah tau nikmatnya berkhayal kawan, jika kau tak pernah melakukannya" aku mengelak untuk menjelaskan.


" Untuk apa..??!" tanya sisi baik dalam hatiku.


" Untuk menyambung hidup kawan..!!"


" Kau aneh.., semua orang menyambung hidup dengan bekerja, makan, minum dan sebagainya. Tapi, kau malah berkhayal dalam ruang gelap ini..!!"


" Banyak hal yang tak bisa kita raih didunia nyata ini kawan. Kau bisa mendapatkannya di alam khayal."


" Apa yang kau inginkan..??" tanya sisi baik dalam hatiku.


" Apapun kawan, perhatian.., kasih sayang.., cinta.., kau tak akan pernah merasa sendirian disana.. kau akan mendapatkan banyak teman.., siapapun yang kamu inginkan bisa kamu hadirkan disana..!!"


" Tuntutan peran kita mengharuskan kita banyak senyum, banyak cinta, banyak kasih sayang, kesabaran yang sangat luas... tapi.., hanya sedikit yang mau tau kita pun butuh didengarkan, butuh disayang dan diperhatikan..!!"


" Dan kau mendapatkannya disana..??" tanya sisi baik dalam hatiku.


" Tentu.., kaupun bisa mendapatkannya juga kawan, apapun yang kau mau semua akan ada. Karena kau yang menciptakan semua yang kau inginkan. Kau yang menciptakan bentuk, rupa dan suaranya..!!"


" Apakah kau mengharapkan kesempurnaan disana..??" tanya sisi baik dalam hatiku.


" Tidak.., tidak ada manusia yang sempurna kawan."


" Lalu.., Aku masih tak mengerti kawan..!?" tanya sisi baik dalam hatiku.

" Hanya menyambung hidup kawan.., menciptakan suatu keseimbangan hidup dalam jiwa.., supaya tak ada lagi duka dan lara dalam hati..!!"


" Sesekali kau harus mencobanya kawan..!!"


" Hanya meletakkan sesuatu yang menyakitkan ke kotak sakit, dan menggantinya dengan yang lebih menyenangkan.., mengganti semua yang kau inginkan.., dan menyimpannya sebagai sesuatu yang menyenangkan pada hidupmu."


" Tapi.., jangan berkhayal yang negatif..!!"


" Dirimu, otakmu adalah penguasanya kawan.., kau yang memegang semua kendalinya..!!"




Hening pun terasa sesaat kemudian. Khayalan itu telah membuatku terlelap dan terbangun saat semua khayalan itu telah usai dari isi otak dan pikiranku. Dan akupun bersiap-siap untuk melanjutkan hidup.., yaa menjalani hidup ini. Karena kehidupan asliku ada didunia nyata ini bukan dunia khayalaku.








Cikarang, 24 September 2011
HaNz UkhitaShiwa
http://dodotkecil.blogspot.com
READ MORE - Tentang Khayalan Hidup

Kenangan Masa Lalu

| Jumat, 16 September 2011 | 0 komentar |
Saat ku menengok FaceBook selalu membangkitkan kenangan masa lalu. Entah kenangan pahit atau kenangan manis. Dan hari ini seperti biasa aku membuka Facebook. Kepenatan hari kemarin menurunkan semangat kerjaku. Akahirnya kutinggalkan setumpuk design drawing diatas meja dan mulai berseluncur kedunia maya.

Berbalas status dengan teman, membawaku pada sebuah nama dari teman bersama. Entah kenapa sekilas bayangan itu akhirnya memenuhi kepalaku. Seseorang dari masa lalu yang aku ingin melupakannya. Tapi ternyata aku tak bisa sepenuhnya melupakannya. Selalu ada benang merah yang berusaha untuk menghubungkan aku dengannya.

Teringat sebuah telepon saat aku masih diterminal menunggu dijemput oleh kakak. Telepon ini berasal dari seorang perempuan yang menganggapku sebagai kakak. Inka namanya.

" Joe, apa kamu jadi pulang hari ini?" suara diseberang memulai percakapan
" Iya.., memang ada apa?"
" Kudengar Niken juga pulang hari ini."
" Ooohh.." aku menyahut pelan. Suaraku tertahan di tenggorokan.
" Aku ingin melupakan masa lalu.." kataku sambil menghela nafas panjang.
(Suara tawa tergelak diseberang sana.)
" Kak Joe.. kak Joe.. kamu memang bisa saja.."
(Tawanya bening menghiburku. Perasaan sedih yang baru saja lewat menguap karenanya.)
" Jika tak bisa berharap orang lain yang berlalu, kita yang harus berlalu kan dik.."
" Benar kak.." kembali beningnya suara itu menghiburku.

" Truss, kakak siapa yang menjemput diterminal?"
" Nanti kakak aku yang menjemput..!!"
" Ya sudah, hati-hati ya.. nanti klo sudah nyampe rumah kabari biar aku main kerumah."
" Insya Allah, ooh iya kamu tau klo niken pulang naik bus dari mana?"
" Ohh, kemarin kan dia sms aku klo mau pulang jg. Kita kan sekarang tetanggaan kak, tapi jangan khawatir kak, aku ngaa cerita kok klo kenal kakak."
" Thanks yow.."
" Ok, jangan lupa kabari aku klo sudah nyampe rumah."
" Siepp.. klo ngaa lupa!!"

Perasaan biru, ketika Inka menututup teleponnya.
Niken nama perempuan itu. Perempuan yang sangat ingin dilupakannya. Menoreh luka. Mematahkan kuncup bunga dihatinya yang baru mekar. Padahal dulu mereka bersahabat, bahkan seperti sepasang kekasih.

Masih tidak bisa dilupakannya ketika dia mengetahui kenyataan bahwa Niken telah menghancurkan impiannya untuk hidup bersamanya.

Ach.. mungkin dia memang belum berjodoh denganku. Ada sisi batinku yang mencoba untuk mengingatkan, agar diriku tak terpuruk dalam kesedihan lagi.

Tapi dia lebih memelih untuk pergi..

Niken.. dan tiba-tiba muncul nama itu kembali hadir..
Buru-buru kututup FaceBookku, aku tak ingin melihatnya lagi..




Cikarang, 16 September 2011
HaNz UkhitaShiwa
http://dodotkecil.blogspot.com/

READ MORE - Kenangan Masa Lalu

Masukkan email untuk update:

Delivered by FeedBurner

DoDoT_KeCiL_MaSiH_YaNg_DuLu