"Aduhh.., bagaimana ini Nan..??"
"Bagaimana apanya Ri..??"
"Hemmhh.., kamu ini Nan..!! Kalau diajak ngomong tu ngaa pernah nyambung blabar pisan, atau kamu pura-pura ngaa paham yaa..??"
"Bukan aku ngaa paham Ri, tapi kan aku udah bilang berkali-kali. Sabarr.., siapa tau nanti kita ada Rizki yang tak di duga-duga baru kita beli alat itu."
"Sabar..!! sabar.. itu kan ada batanya Nan, kan kamu sendiri yang pengen beli alat itu."
Hari demi hari siang dan malam, Otak Kanan dan Otak Kiri ku selalu berdebat, memepermasalahkan untuk membeli alat yang menurutnya sangat penting, yaitu Laptop. Otak Kanan yang memiliki sifat sabar, selalu di pengaruhi oleh Otak Kiri ku yang sifatnya bertolak belankang dengan Otak Kanan. Terkadang aku sampai pusing tujuh keliling, merasakan dan mendengar keributan mereka berdua, yang membuat konsentrasiku bubar. Namun, tidakku naifkan juga. Dengan ketidakadaan mereka berdua, jiwa ini akan terasa hampa dan sepi tanpanya. Hemmhh.. entahlah kawan, aku terkadang tak paham dengan mereka. Tuhh.., kan mereka mulai ribut lagi..!!
"Ahaa..!!" Otak Kiri pekik si Kiri, pertanda dia memiliki sesuatu ide.
"Apaan Ri, bikin kaget orang saja..!!" gerutu Kanan pada kembarannya.
"He..he.., Nan..!! aku ada ide hebat, dijamin kamu pasti bakalan setuju..!!" ucap Kiri penuh dengan semangat. Kanan sedang tiduran santai dibuatnya kaget oleh Kiri, ia pun bangun karena penasaran akan ide Kiri.
"Emang apaan..!! cepetan kasih tau aku..!!?" Kanan menjadi penasaran dengan ide Kiri saat ini.
"Tapi, kamu harus janji.!! kali ini harus setuju ngaa pke nawarr..!!" dengan santai Kiri membuat kesepakatan.
"Wahh, kalau aku disuruh janji dengan hal yang belum jelas, sorry aja Ri. Aku pasti ngaa mau..!! Tapi kalau disuruh mempertimbangkannya itu sudah pasti..!!" pekik Kanan.
"Ok..Ok.. aku paham Nan..!! Hemhh..,!!" Kiri mengusap jidat. Kanan pun semakin penasaran akan ide Kiri.
"Kamu inget ngaa sama Negro yang waktu itu ngejar-ngejar kita..??" Tanya Kiri pada Kanan.
"Gubraakkk..,!! (Kanan terjatuh seprti gaya film doraemon, ketika mendengar pertanyaan Kiri) Ngapain juga di inget-inget, emangnya apa hubungannya dia sama Laptop yang mau kita beli Ri..??"
"Yahh.., kamu ini Nan, culun banget jadi orang..!! Yaa, pastinya dia ada gunanya buat rencana kita." jawab Kiri dengan semangat.
"Mau tau caranya..??" tanya Kiri pada Kanan yang dikatainya culun, Kanan pun hanya mengangguka mengiyakan.
"Begini Nan..!! gimana kalau kamu pura-pura terima cintanya, pasti semua bakalan beres..!!" jawab Kiri dengan entengnya. Kanan pun langsung melotot bagaikan tersambar petirr ketika mendengar perkataan santai saudaranya, yang seolah-olah tanpa dosa sedikitpun.
"Tidaaaakkkkk....!!!" pekik Kanan, sampai Kiri terjengkang kebelakang, tak di sangka ternyata Kanan kalau sudah teriak bisa membuat gempa. Kiri pun tak habis akal, dia merayu terus Kanan saudaranya.
"Kamu gimana sih Nan, katanya mau beli Laptop..!! tapi kok malah sewot gituu..!!" tanya Kiri.
"Gimana ngaa sewot.., ide kamu itu selalu buat aku gila bin ngacoo Ri..!! jawabnya sambil melengos.
"Iyaa sih Nan, tapikan kalau kita nunggu Rizki jatuh yang ngaa tau kapan jatuhnya. Lagi pula inikan cuma pura-pura nerima cinta dia doank. Yang penting ngaa beneran to.., gitu aja kok repott. Lagi pula dia juga bilang kalau kita mau jadi pacarnya, dia bakalan mau beliin apa aja yang kita mau Nan." kembali rayuan Kiri terdengar ditelinga Kanan.
"Itu sih namanya pengeretan Ri, lagian kamu tau aku kan ngaa suka berbuat seperti itu. Dosa tau..!!!" Kata Kanan.
"Alaaaahh..!! persetan dengan Dosa, Nan..!! Tohh bukan kita saja yang berbuat seperti itukan. Tuhh, si Lina..!! Kamu taukan cewek yang didepan Flat rumah kita. Tau ngaa kamu Nan..!! dia sekarang lagi pacaran sama si Bule yang udeh punya cucu 3 (tiga). Dia Ok-Ok aja tuhh, ngaa kayak kamu yang kebanyakan mikir Dosalah.. ngaa enak lahh..de el el. Tapi liat aja tu si Lina, dia dengan enjoynya punya gebetan Bule bahkan terlihat bahagia banget. Coba kalau kamu punya perasaan kayak dia, kan Laptop gampang kamu dapatkan tanpa harus susah payah, ya too..!!" ucap Kiri dengan santainya.
Mendengar perkataan saudaranya itu, Kanan kembali muntab. Dia terasa tiduran diatas penggorengan yang lengkap dengan minyak yang sudah mendidih karena dipanaskan.
"Ehh, Ri..!! dia yaa dia.., bukan aku mereka atau kalian. Aku ngaa akan bisa disamakan dengan dia. Kalau dia mau begitu sih urusan dia Ri, bukan urusanku..!! Yang pasti aku ngaa akan terima kamu sama-samakan dengan dia Titik ngaa pke Koma..!!" jawab Kanan dengan muka muram.
"Kamu inget ngaa nasihat orang tua kita..?? mereka menginginkan kita hidup tanpa harus bergantung pada orang lain, apa lagi morotin anak orang. Ngaa baik tauu..!! bisa-bisa kuwalat ntar kamu. Karma itu bisa terjadi pada kita kapan saja dan dimana saja Ri. Kamu mau, karma itu nanti bakalan terjadi pada anak cucu kita kelak..?? Ngaa kaan Rii..??! Istigfar kamu Rii.., dia itu juga kuli kayak kita gini, masa kamu mau morotin dia juga. Kalau aku sihh no way..!!!" sungut Kanan sambil mengelus dadanya. Ia mencoba meredam getaran hebat di dalamnya.
"Aaaarrgghhh... sudah.., sudahh..!! kalau ngaa mau denger ideku, bilang donk dari tadi. Tau gitu ngaa usah ngomong aku ke kamu, pakai acara di kuliahin segala lagi..!!" dengus Kiri dengan kesalnya.
"Bukan begitu, kamu itu musti tau aku pengen Laptop ku itu yang Made in Halal Ri, bukan cap Haram..!!" jawab kanan lembut.
Saat Kiri mendengar ucapan Kanan barusan, Kiri hanya tertawa terbahak-bahak.
"Memangnya orang tau gituan Nan, yang mereka tau itu merk Laptop itu kayak Toshiba, Sony atau Acer..!!" ledek Kiri.
Kanan hanya mampu menghela napas panjang, lalu menggelengkan kepala. Lelah menerangkan pada saudaranya yang tak mampu mencerna jalan pikiran Kanan. Dia diam dan malas bicara.
"Kenapa diam Nan, bukankah kamu pernah bilang kalau kamu pengen banget jadi penulis terkenal seperti Pak Habbiburrahman, Pak Taufiqurrahman, atau Mbak Asma Nadia?? Kalau kamu belum punya Laptop, gimana mau jadi seorang penulis Nan. Apa lagi sekarang ini kan jaman udah modern, penerbit buku juga ngaa akan menerima Cerita atau Novel dalam bentuk tulisan tangan. Tapi kalau kamu ngaa percaya, yaa sudahh..!! Kirim aja Cerpen sama Novel kamu ke penerbit dalam bentuk tulisan tangan, jangan harap tulisan kamu akan dibaca. Mungkin dilirik aja ngaa, apa lagi berharap akan diterbitkan jadi best seller lagi. Ahahaha.. jangan mimpi deh Nan..!! Aku ulangi lagi yaahh.. jangaan mimpiii....!!" ucap Kiri dengan sinisnya.
"Lhoo, kamu koq bilang gitu Ri..?? tega-teganya kamu mematahkan semangat saudaramu sendiri..!!" kata Kanan. Semangatnya pun memudar ketika mendengar sindiran dari saudaranya tadi.
"Yaa, semua itu terserah sama kamu Nan. Aku sebagai saudara kamu yang jelas ingin melihat kalau kita bisa berhasil, lebih cepat punya Laptop kan lebih baik. Jangan suka menunda-nunda, nanti kesempatan bisa digaet sama orang lain." kata Kiri.
"Iya,.. aku tau itu Ri, tapi kan ada cara yang lebih baik setidaknya. Bukan cara yang seperti ini, ya maaf aja kalau aku ngaa bisa." kembali Kanan menolak. Kiri pun mendengus kesal pada Kanan.
"Enak ya..!! mereka-mereka yang bisa melakukannya. Bisa dapat apa yang mereka mau, Rumah, Mobil, dan terkadang uang pun berlimpah. Fiuhh.., coba kalau saudaraku ini juga mau kayak mereka, pasti aku juga akan ikut kaya deh." kata Kiri sambil tersenyum sinis, menyindir Kanan.
"Yaa Allah Ri, Istigfar kamu. Apa kamu ngaa takut sama Dosa..?? Bukankah apa yang kita perbuat ada yang mencatat baik dan buruk kelakuan kita, semua akan ada balasannya Ri. Sudahlah aku sudah ngaa mau berdebat lagi, aku sudah lelah, aku mau tidur saja." ucap Kanan sambil menyelimuti tubuhnya.
"Ehh..ehhh.., tunggu dulu Nan, masa gitu aja ngambek..??" ucap Kiri, dia takut kalau saudaranya marah.
"Apa lagi sih Ri, aku ini bener-bener capek mau istirahat..!!" jawab Kanan.
"Emm.. kalau gitu..!!" Kiri pun menggigit bibirnya sesaat. Dia ragu-ragu untuk mengucapkan idenya yang lain. Dia tau kalau saudaranya terlalu lurus dan jujur jalan pikirannya.
"Nan..!! Teriak Kiri, Kanan yang sudah mulaiterpejam matanya mendadak kaget dibuatnya.
"Apa lagiiii Rii...???!" desah Kanan.
"Nahh..!! dari pada bingung mikir beli Laptop ngaa ada duit, kenapa ngaa minta aja sama orang yang lagi baca cerita kita ini..?? hehehehe.." Kata Kiri sambil tertawa kecil.
"Gubraaaakkkk...!!!" lagi-lagi Kanan ngejengkang kaya gaya di film doraemon.
"Nan...!!!" pekik Kiri.
"Yahh... paraahhh..!!!! gue dicuekin lagi nihh..!!" kata Kiri.
"Gagal lagi dahh acara beli Laptopnya..!!" denges Kiri, ada perasaan marah dan salut dalam dadanya. Perlahan ia amati wajah tenang saudaranya, ia lihat ada secercah kelembutan marasuki Qolbu meskipun ia merasa kalah. Namun ia merasa bangga memiliki saudara yang pemikirannya lurus seperti kanan.
Nah, kira-kira ada yang mau belikan Laptop.. ahahahahaaa....
Jakarta,26 Desember 2011
0 komentar:
Posting Komentar
alangkah baik'y bila anda meninggalkan jejak dibawah ini..!!