WeLcOmE CoMrAdE
Save The World Today
____Enjoy Your Live Today *BECAUSE* Yesterday Had Gone And Tomorrow May Never Come____
continue like this article, although the road is full of obstacles and temptations

Langit Pagi Yang Menangis

| Minggu, 27 Februari 2011 | 0 komentar |
ku tatap langit hitam pekat
yang menyelimuti sang mentari pagi
menurunkan butiran - butiran air hujan
membasahi dedaunan bunga taman

ku lihat beberapa petani
berjalan berbaris bagai semut
menyusuri pematang sawah
bersiap tuk memanen padinya

akan tetapi hujan semakin lebat
akupun ikut gelisah
melihat para petani yang berlarian
membuatku teringat pada beberapa tahun yang lalu

seekor burung pipit
terbang terseok-seok melawan angin dan air hujan
terjatuh dan terbang lagi
untuk kembali ke sarang

langitpun tak henti meneteskan air
bagai sang dewa menangis
sampai aku tak lagi bisa melihat
sekumpulan petani



Cikarang, 27 Februari 2011
HaNz UkhitaShiwa
http://dodotkecil.blogspot.com/
READ MORE - Langit Pagi Yang Menangis

Antara BEDA dan SAMA

| Minggu, 20 Februari 2011 | 0 komentar |
lagi-lagi ku dibingungkan dengan semua yang ada didepan mata, terasa sangat menyakitkan jika semua ini tak terungkap. suatu saat pasti aku bisa mengungkap semua yang terjadi saat ini, tapi itu kapan aku tak tahu. mungkin nanti, lusa atau pun tak akan pernah terungkap sampai akhir hidup ini. tapi ini semua bisa aku jalani hanya dengan do'a untuk menemukan sebuah arti yang sangat membingungkan. sudah aku bertanya kesana dan kemari sampai aku terduduk diam di sini untuk membuat sebuah tulisan tak berguna ini. mungkin jikalau ada yang membaca pasti kalian semua bakalan bilang kalau aku orang gila atau dan sebagainya. karena hidup ini sangat membingungkan dan sangat mengherankan.

tuhan merencanakan, kita melaksanakan. perubahan yang sudah direncanakan hanya bisa kita lakukan tetapi jika kita merasa putus asa pasti semua akan menjadi sangat tidak berarti hidup ini. jadi pergunakanlah waktu yang ada untuk merubah semua yang sudah ada dan menjadikannya lebih berarti dimata orang. keterbukaan yang bukan berarti membuka semua aib dari kita atau orang lain. hidup yang sesingkat ini mungkin hanya akan membuat kita merasa keras dan kejam. akan tetapi semua itu hanya rasa penasaranlah yang bisa merubah kita untuk lebih menjadi maju. kobarkan semangat keingintahuan agar semua bisa menjadi kenyataan dan menjadi harapan yang nyata.

karena harapan yang semua hanya akan membuat keterpurukan yang membuat semua itu menjadi secuil penyakit yang bersarang pada hati kita masing-masing. dan bisa membuat kita menjadi iri hati, karena penyakit iri tak akan pernah hilang dari hati kita.

ha..hh terkadang aku muak dengan ini semua, mencari antara "BEDA dan SAMA" mungkin semua akan terungkap dikemudian hari. karena ini pasti akan menjadikan rahasian yang sulit untuk terungkap. so.. rencanakan sesuatu dengan masak-masak agar bisa berjalan dengan indah seindah cahaya air yang diterangi sinar mentari pagi. yang mengoyak dedaunan yang terjurai ditepian sungai ini. dan terus mengalir sejauh apa yang kita inginkan seperti air yang selalu berjalan mengikuti sungai.


Bogor, 20 Februari 2011
HaNz UkhitaShiwa
http://dodotkecil.blogspot.com/
READ MORE - Antara BEDA dan SAMA

Tidurku dalam beku..

| Rabu, 16 Februari 2011 | 0 komentar |
dinginnya malam..
terasa menusuk tulang di sekujur tubuh ini
mengusik tidur malamku yang sunyi
penuh dengan mimpi

baju berlapis jacket tebal
membungkus tubuh ringkih ini
memberikan kehangatan sesaat
bagai sambaran kilat

nafas terengah-engah
seperti berlari mengejar panas mentari
membiarkan sekujur tubuh terbakar
untuk mencairkan kebekuan hati ini

terselip sebuah nada
gemetar menggigil
seperti alunan musik
gesekan gigi-gigi kecil

mengerang dan menggumam
terbang seperti burung berarakan
mengiringi sejuknya pagi
mengisahkan dinginnya malam tadi


Cikarang, 16 Februari 2011
HaNz UkhitaShiwa
http://dodotkecil.blogspot.com/
READ MORE - Tidurku dalam beku..

Cincin Imitasi

| Kamis, 10 Februari 2011 | 0 komentar |
pagi yang cerah.. seperti biasa Heru pergi dengan sepeda onthel gorganya menuju kantor desa setempat. untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pegawai SekDes. tak lama kemudian Heru sampai di sebuah balai desa, belum juga duduk telpon yang ada di meja HERU berbunyi.

Kriiiing... Kriiiiii...ng
Heru : Selamat pagi, ada yang bisa kamu bantu..!!
Arin : Ini aku mas, Arin istrimu..!!

dengan kegirangan Heru pun langsung meletakkan tas butut yang masih dipakainya dimeja.

Heru : saya kira siapa dek, bagaimana kabarmu disana.
Arin : pasti mas punya simpanan ya kok lupa sama suara Arin, Kabar alhamdulillah baik.
Heru : yaa... tidak mungkin to dik aku mau menduakanmu.
Arin : beneran lho mas.
Heru : Iya.., aku kangen sama kamu dek.
Arin : aku juga mas, ini masih banyak tugas yang harus diselesaikan.
Heru : Oohh... yo wes hati-hati, aku disini akan mendo'akanmu.
Arin : iya mas, tapi nanti habis ini tolong isi'in pulsa aku ya mas. aku lagi ada di tempat pegadaian ini minjem telpon pegadaian.
Heru : lhoo.. apa yang mau digadaikan?? kalau HP tidak apa-apa tapi kalau cincin perkawinan kita jangan. "tegas heru.."
Arin : mas lupa yaa.. mana mungkin cincin kita laku, orang cincin yang mas heru kasih waktu merid itu emas palsu.
Heru : Oo.. iya mas lupa kalau cincin itu terbuat dari ring bekas sepeda gorgaku.
Arin : mas sih.. kebanyakan janji doank, katanya nanti panen mau diganti emas beneran. tapi apa buktinya sudah 7x panen..., 7x banjir..., 7x paceklik. mas juga belum menggantinya dengan emas yang asli.
Heru : sabar saja nanti juga mas beli'in yang emas asli.. asli palsunya.. hehehe..
Arin : aku sudah capek dengan janji-janji palsumu mas.., mana buktinya kalau mas paling MATOH..!! itu yang sering mas katakan BUTOH..!! tapi sekarang aku EMOH..!!
Heru : mas janji deh, nanti kalau adek pulang pas tepat diulang tahun aku akan bikin surprise buat kamu dek.

dengan nada sewot Arin pun langsung menutup telepon dengan di ikuti membanting telepon pegadaian yang terdengar "praa....k" di telepon Heru. Heru hanya bisa mengeleng-geleng kepala dan bilang "sukses selalu buat kamu ya dik, mas akan menunggumu disini."





Jakarta, 10 Februari 2011
HaNz UkhitaShiwa
http://dodotkecil.blogspot.com/

READ MORE - Cincin Imitasi

Loteng, Cicak dan Angin Malamku..

| Minggu, 06 Februari 2011 | 0 komentar |
seperti biasa rengekan dan tangis itu selalu terbayang di benakku..

hingga membuatku tak bisa tidur malam ini, membayangkan seperti apa mereka disana. pusing yang ku rasakan seperti ini slalu terbayang. bagimana mereka seakan melihatku bagai selembar bulu halus yang terbang tertiup angin di malam hari. gelap-gelap-gelap semua gelap hingga menutupi pandangan ku di atas loteng ini. hanya loteng lah tempaku melampiaskan semua keluh kesah ini. sampai-sampai lotengpun bilang kepadaku "tidurlah esok pasti akan ada jalan keluar untukmu". cicak di tiang pasak pun mengiyakan sambil meledekku.

sebotol aqua dan sepotong roti, yang mengganjal perutku malam ini. terasa sangat amat susah ku telan. ketika ku membaca sms itu. rasanya aku tak sanggup lagi tuk meluruskan lgi kaki ku ini. malampun menangis melihat semua pergerakanku. yang jungkir balik ngalor ngidul ngetan ngulon sampai badan sendiri tak terurus..

mata ini sudah terasa sangat pedih.. tapi tak bisa tuk ku pejamkan. perasaan resah dan gundah selalu menyelimutiku, membuatku terasa ingin pergi sejauh mungkin tuk meninggalkan semua kepenatan ini. dada ini terlalu sesak, terlalu banyak yang harus ku ukir di dinding loteng ini. tapi apalah daya, dinding lotengpun sudah penuh dengan coretan-coretan sebelumnya. tak mungkin tuk ku hapus dan ku ganti dengan yang baru. bisa-bisa aku tak bisa lagi mengingat kejadian-kejadian yang pernah ku alami selama beberapa tahun ini.

hanya dengan secarik kertas lusuh yang ku pungut dari tong sampah. yang menjadi teman malam ku, tuk menguras semua isi hati ini. karena tak ada lagi teman curhat saat malam seperti ini. meskipun ada aku tak pernah menceritakan semua isi hati ini ke seseorang meskipun itu saudara-saudara atau ibu. karena itu semua bisa membuat mereka sedih dan sedih, yang bisa menambah penat di dadaku ini.

biarkan semua ini ku tanggung sendiri, biarkan semua ini ku jawab sendiri. meskipun badai menerjang, petir menyambar tak kan satu orang pun yang akan tahu semua isi di dadaku ini. biarkan ini semua menjadi kenangan luka ku di tempat persembunyianku (loteng). loteng pun mengeram sedih melihat air mata yang kukucurkan, hingga membasahi kertas lusuh yang penuh coretan isi hatiku. cicakpun menangis mengercit bagai terjepit pintu loteng yang beratt. meratapi nasib jika dia menjadi aku pasti rasa yang ia rasakan pasti lebih-lebih-lebih parah dibandingkan seonggok bangkai yang terjepit pintu loteng.

sepoi-sepoi angin yang berhembus melewati selah-sellah kisi-kisi jendela membuatku terbuai akan indahnya malam ini. tapi itu semua hanya membuatku masuk angin yang membuatku sakit perut yang luar biasa melandaku. badan ini terasa kaku saat ingin duduk bersila dipojokan agar tak terhembus oleh hembusan sang angin malam. "menyingkir jika kamu tak ingin terhembus dan mati kedinginan",sahut angin malam dengan jahatnya. aku pun menyingkir dengan perlahan sambil mengumpulkan kertas-kertas lusuh yang sudah berserakan saat terhempas oleh sang angin malam. sebilah bambu beruaskan empat ruas menjadi tiang yang rampuh untuk menuntunku kedalam kamar. belum sampai didekat tangga bambu sudah patah jadi dua, akupun terjatuh hingga lantai dua. sakit terasa seperti dada ini, seperti tersayat silet tatra sewaktu mencukur jambang.

akupun terbangun dengan tertatih dan berjalan merayap memasuki kamar yang gelap dan penuh dengan pakaian kotor yang belum sempat tercuci seminggu lebih. aku berbaring dengan mendekap kertas-kertas lusuh, berharap bisa menjadi penghantar tidur panjang ini dan menjadi mimpi indah di malam ini.



Jakarta, 06 Februari 2011
HaNz UkhitaShiwa
http://dodotkecil.blogspot.com/
READ MORE - Loteng, Cicak dan Angin Malamku..

Mimpiku malam ini..

| Kamis, 03 Februari 2011 | 0 komentar |
­­­­Tengah malam, aku duduk di atas loteng melihat gelapnya malam. Menunggu dan berharap mimpiku akan datang kembali. Bulanpun bilang kepadaku, mimpi yang sudah pernah datang tak akan pernah datang tuk kedua kalinya. Bintang pun mengiyakan. Mereka berdua terdengar seperti koar-koar dalam katalog belanja supermarket. Kalong yang sayapnya selebar langit malam, baru saja melintas dan mengatakan hal yang sama. Burung hantu dipohon jenar malah lebih sinis. Makhluk itu memutar kepalanya dengan cara yang sangat amat menyeramkan dan bertanya kepadaku­, kenapa masih terus menunggu mimpi yang sama. Semesta malam sedang tidak berpihak kepadaku. Terlebih, saat ini aku tidak bisa tidur sama sekali seperti hari-hari yang lalu.
Aku melihat sebuah bintang jatuh. Aku menelepon kekasih lewat handphone.
- Sayang, barusan aku melihat bintang jatuh. Ucapku
- Kamu yakin itu bintang jatuh??. Jawab dengan suara malas-malasan
Aku mengangguk, tentu saja aku tahu jika anggukan ku takkan terlihat oleh kekasihku. Akupun tak peduli, merkipun dari seberang sana tak ada jawaban sama sekali. Aku tahu pasti kekasihku sudah tertidur lagi. Lagi-lagi, aku tak peduli. Akupun mengambil sebuah kuas dan palet berharap ku lukiskan matahari dilangit malam.
Pohon besar berusia bertahun-tahun yang tumbuh dihalaman depan rumah langsung protes.
- Singkirkan kuas dan paletmu. Sergah si pohon tua itu. Aku ingin tidur panjang malam ini.
Keraguan pun membuat tanganku terasa berat dan sungkan dengan perkataan pohon tua tadi.
- Lagi pula matahari hanya akan membuat mimpimu akan semakin terusir.
Pohon tua itu benar juga, akupun mengurungkan niatku yang akan melukis matahari digelapnya malam. Aku mengambil sebuah gelas dari rak dapur. Ku tuangkan teh yang ku sedu tadi sore yang masih agak panas. Dan ku bawa lagi ke atas loteng sambil berharap mimpi itu akan datang.
- Agar engkau senantiasa terjaga, disamping itu aku ingin melihat dirimu berwarna seperti teh yang coklat kehitaman ini.
Langit malam pun mengangguk berterimakasih, meskipun begitu aku tidak bisa berjanji akan mendatangkan mimpi mala mini juga untukmu. Tukas langit malam.
- Tidak apa-apa, besok akan ku cari dipasar laok. Senyum lirihku sambil meledek langit malam. Tak ada yang baru, mimpi bekaspun tentu tak jadi masalah.
Malam semakin menjelang pagi, fikiranku melayang entah sampai kemana. Terus mencari dimana mimpi itu bersemayam, agar aku bisa menikmati indahnya hari ini.



Jakarta, 03 Februari 2011
READ MORE - Mimpiku malam ini..

Renungan malamku..

| | 0 komentar |
di antara kesedihan itu
masih ada kesedihan-kesedihan
yang mungkin telah terlupakan
hanya terlihat wajah yang suram

mengais beberapa makanan
yang bisa membuat mereka tersenyum kecil
menghilangkan rasa perih dan sakit
menahan malu bak telanjang di depan umum

meskipun begitu..
kita hanya bisa memandang jijik mereka
menghina, mencemooh dan mengusirnya
bagai anjing burik yang terkena rabies

terkadang ku berfikir
seandainya itu aku
mungkinkah...
aku akan seperti itu




Jakarta, 03 Februari 2011
HaNz UkhitaShiwa
http://dodotkecil.blogspot.com/
READ MORE - Renungan malamku..

Masukkan email untuk update:

Delivered by FeedBurner

DoDoT_KeCiL_MaSiH_YaNg_DuLu