WeLcOmE CoMrAdE
Save The World Today
____Enjoy Your Live Today *BECAUSE* Yesterday Had Gone And Tomorrow May Never Come____
continue like this article, although the road is full of obstacles and temptations

Mimpiku malam ini..

| Kamis, 03 Februari 2011 | |
­­­­Tengah malam, aku duduk di atas loteng melihat gelapnya malam. Menunggu dan berharap mimpiku akan datang kembali. Bulanpun bilang kepadaku, mimpi yang sudah pernah datang tak akan pernah datang tuk kedua kalinya. Bintang pun mengiyakan. Mereka berdua terdengar seperti koar-koar dalam katalog belanja supermarket. Kalong yang sayapnya selebar langit malam, baru saja melintas dan mengatakan hal yang sama. Burung hantu dipohon jenar malah lebih sinis. Makhluk itu memutar kepalanya dengan cara yang sangat amat menyeramkan dan bertanya kepadaku­, kenapa masih terus menunggu mimpi yang sama. Semesta malam sedang tidak berpihak kepadaku. Terlebih, saat ini aku tidak bisa tidur sama sekali seperti hari-hari yang lalu.
Aku melihat sebuah bintang jatuh. Aku menelepon kekasih lewat handphone.
- Sayang, barusan aku melihat bintang jatuh. Ucapku
- Kamu yakin itu bintang jatuh??. Jawab dengan suara malas-malasan
Aku mengangguk, tentu saja aku tahu jika anggukan ku takkan terlihat oleh kekasihku. Akupun tak peduli, merkipun dari seberang sana tak ada jawaban sama sekali. Aku tahu pasti kekasihku sudah tertidur lagi. Lagi-lagi, aku tak peduli. Akupun mengambil sebuah kuas dan palet berharap ku lukiskan matahari dilangit malam.
Pohon besar berusia bertahun-tahun yang tumbuh dihalaman depan rumah langsung protes.
- Singkirkan kuas dan paletmu. Sergah si pohon tua itu. Aku ingin tidur panjang malam ini.
Keraguan pun membuat tanganku terasa berat dan sungkan dengan perkataan pohon tua tadi.
- Lagi pula matahari hanya akan membuat mimpimu akan semakin terusir.
Pohon tua itu benar juga, akupun mengurungkan niatku yang akan melukis matahari digelapnya malam. Aku mengambil sebuah gelas dari rak dapur. Ku tuangkan teh yang ku sedu tadi sore yang masih agak panas. Dan ku bawa lagi ke atas loteng sambil berharap mimpi itu akan datang.
- Agar engkau senantiasa terjaga, disamping itu aku ingin melihat dirimu berwarna seperti teh yang coklat kehitaman ini.
Langit malam pun mengangguk berterimakasih, meskipun begitu aku tidak bisa berjanji akan mendatangkan mimpi mala mini juga untukmu. Tukas langit malam.
- Tidak apa-apa, besok akan ku cari dipasar laok. Senyum lirihku sambil meledek langit malam. Tak ada yang baru, mimpi bekaspun tentu tak jadi masalah.
Malam semakin menjelang pagi, fikiranku melayang entah sampai kemana. Terus mencari dimana mimpi itu bersemayam, agar aku bisa menikmati indahnya hari ini.



Jakarta, 03 Februari 2011

0 komentar:

Posting Komentar

alangkah baik'y bila anda meninggalkan jejak dibawah ini..!!

Masukkan email untuk update:

Delivered by FeedBurner

DoDoT_KeCiL_MaSiH_YaNg_DuLu