WeLcOmE CoMrAdE
Save The World Today
____Enjoy Your Live Today *BECAUSE* Yesterday Had Gone And Tomorrow May Never Come____
continue like this article, although the road is full of obstacles and temptations

Loteng, Cicak dan Angin Malamku..

| Minggu, 06 Februari 2011 | |
seperti biasa rengekan dan tangis itu selalu terbayang di benakku..

hingga membuatku tak bisa tidur malam ini, membayangkan seperti apa mereka disana. pusing yang ku rasakan seperti ini slalu terbayang. bagimana mereka seakan melihatku bagai selembar bulu halus yang terbang tertiup angin di malam hari. gelap-gelap-gelap semua gelap hingga menutupi pandangan ku di atas loteng ini. hanya loteng lah tempaku melampiaskan semua keluh kesah ini. sampai-sampai lotengpun bilang kepadaku "tidurlah esok pasti akan ada jalan keluar untukmu". cicak di tiang pasak pun mengiyakan sambil meledekku.

sebotol aqua dan sepotong roti, yang mengganjal perutku malam ini. terasa sangat amat susah ku telan. ketika ku membaca sms itu. rasanya aku tak sanggup lagi tuk meluruskan lgi kaki ku ini. malampun menangis melihat semua pergerakanku. yang jungkir balik ngalor ngidul ngetan ngulon sampai badan sendiri tak terurus..

mata ini sudah terasa sangat pedih.. tapi tak bisa tuk ku pejamkan. perasaan resah dan gundah selalu menyelimutiku, membuatku terasa ingin pergi sejauh mungkin tuk meninggalkan semua kepenatan ini. dada ini terlalu sesak, terlalu banyak yang harus ku ukir di dinding loteng ini. tapi apalah daya, dinding lotengpun sudah penuh dengan coretan-coretan sebelumnya. tak mungkin tuk ku hapus dan ku ganti dengan yang baru. bisa-bisa aku tak bisa lagi mengingat kejadian-kejadian yang pernah ku alami selama beberapa tahun ini.

hanya dengan secarik kertas lusuh yang ku pungut dari tong sampah. yang menjadi teman malam ku, tuk menguras semua isi hati ini. karena tak ada lagi teman curhat saat malam seperti ini. meskipun ada aku tak pernah menceritakan semua isi hati ini ke seseorang meskipun itu saudara-saudara atau ibu. karena itu semua bisa membuat mereka sedih dan sedih, yang bisa menambah penat di dadaku ini.

biarkan semua ini ku tanggung sendiri, biarkan semua ini ku jawab sendiri. meskipun badai menerjang, petir menyambar tak kan satu orang pun yang akan tahu semua isi di dadaku ini. biarkan ini semua menjadi kenangan luka ku di tempat persembunyianku (loteng). loteng pun mengeram sedih melihat air mata yang kukucurkan, hingga membasahi kertas lusuh yang penuh coretan isi hatiku. cicakpun menangis mengercit bagai terjepit pintu loteng yang beratt. meratapi nasib jika dia menjadi aku pasti rasa yang ia rasakan pasti lebih-lebih-lebih parah dibandingkan seonggok bangkai yang terjepit pintu loteng.

sepoi-sepoi angin yang berhembus melewati selah-sellah kisi-kisi jendela membuatku terbuai akan indahnya malam ini. tapi itu semua hanya membuatku masuk angin yang membuatku sakit perut yang luar biasa melandaku. badan ini terasa kaku saat ingin duduk bersila dipojokan agar tak terhembus oleh hembusan sang angin malam. "menyingkir jika kamu tak ingin terhembus dan mati kedinginan",sahut angin malam dengan jahatnya. aku pun menyingkir dengan perlahan sambil mengumpulkan kertas-kertas lusuh yang sudah berserakan saat terhempas oleh sang angin malam. sebilah bambu beruaskan empat ruas menjadi tiang yang rampuh untuk menuntunku kedalam kamar. belum sampai didekat tangga bambu sudah patah jadi dua, akupun terjatuh hingga lantai dua. sakit terasa seperti dada ini, seperti tersayat silet tatra sewaktu mencukur jambang.

akupun terbangun dengan tertatih dan berjalan merayap memasuki kamar yang gelap dan penuh dengan pakaian kotor yang belum sempat tercuci seminggu lebih. aku berbaring dengan mendekap kertas-kertas lusuh, berharap bisa menjadi penghantar tidur panjang ini dan menjadi mimpi indah di malam ini.



Jakarta, 06 Februari 2011
HaNz UkhitaShiwa
http://dodotkecil.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

alangkah baik'y bila anda meninggalkan jejak dibawah ini..!!

Masukkan email untuk update:

Delivered by FeedBurner

DoDoT_KeCiL_MaSiH_YaNg_DuLu