WeLcOmE CoMrAdE
Save The World Today
____Enjoy Your Live Today *BECAUSE* Yesterday Had Gone And Tomorrow May Never Come____
continue like this article, although the road is full of obstacles and temptations

Ternyata..!!

| Minggu, 25 April 2010 | |
"Whatt..??" mata Lina melotot segede bola pingpong, mendengar perkataan Intan barusan. "Tolong ya.." pinta Intan memelas. Matanya ikutan kedap-kedip kayak kunang-kunang dimalam hari dan mulutnya tersenyum dengan centilnya. "Loe serius..??" tanya Lina. Intan mengangguk semangatnya sampai-sampai kuncir kudanya naik turun. Lina menghela nafas. "Tapi gw nggak janji", Intan memeluk sahabat karibnya dengan erat berharap bantuan Lina pake acara nyubit-nyubit pipi pula. "Thanks yaa darliingggg..." Lina cuma bisa pasrah dijadiin boneka sama Intan.

Lina membaca novel diteras rumahnya. Pikirannya tidak pada novel melainkan pada permintaan sahabat karibnya Intan. Si Intan naksir sama Rian, dan Intan minta tolong buat nyomblangin. Sebenernya Lina udah lumayan pengalaman soal comblang mencomblangin temen-temennya. Si Dian, dengan Tino (ketua OSIS) bisa jadian berkat Lina. Si Santi yang kuper bisa PDKT sama si Andy (kapten sepak bola sekolah) itupun berkat si Lina yang ngenalin si Santi sama Andy.

Rian, temen sekelasnya yang memang keren dan menjadi inceran cewek-cewek disekolahan. Dia pintar dan sopan. Lina cukup kagum dengan cowok ini, tapi entah sebatas kagum atau... achhh...!! yang jelas sekarang Lina harus bantuin Intan buat deket sama si Roni.

Lina berdiri dari duduknya dan hendak menelepon. Rian : "Hallo..?" Alis Lina mengkerut. Perasaan dia belum mencet HPnya sama sekali koq udah ada yang jawab "hallo..?" duluan. "Hey" Lina menoleh ke arah datangnya suara. Sambil melambaikan tangan Rian cengar-cengir ke arah Lina. Wahh.., panjang umur ne bocah, baru aj mau gw telpon. Lina pun menghampiri Rian yang sedang duduk di motornya. "Hey, koq loe kesini..??" "Kan mo ngerjain tugas sejarah. kan kamu yang nyuruh aku dateng" jawab Rian dengan kalem. Lina cuma cengengesan. Koq dia bisa lupa..?? "Yaudah, loe, ehhh... kamu masuk gihh.." kenapa Lina jadi rada Salting (salah tingkah)? gawat nech. Rian membuntuti Lina ke ruang tamu. Lina segera mengambil buku-buku sejarahnya dan duduk di depan Rian yang sedang asyik mengotak-atik laptopnya. "Ehh.., gmna kalo kita ke museum aja, biar lebih lengkap datanya" saran Rian. "Haaa..?" tanya Lina belaga bloon. "Ehh.., iya juga sich. Gud ide. Emm.., mo ke museum mana..?" "ke museum dirgantara aja. Gimana..??" Lina cuma ngangguk-ngangguk ngikutin perkataan Rian. Sebenernya dia kenapa sech..??

Lina dan Rian sesampainya dimuseum truz berkeliling. Lina mencatat hal-hal penting dan Roni memotret seluruh isi museum. Terkadang Rian iseng memotret Lina yang sedang mencatat dengan seriusnya. "Iihh.., apaan sich. Emangnya gw patung museum..??" Rian malah ngakak. "Soirr dech, abis muka kamu enak aja difoto. Kamu cantik" Lina pun menunduk malu. Mukanya memerah, ia pura-pura sibuk mencatat padahal pikirannya benar-benar kacau sekarang. Sepulangnya dari museum Rian Mengajak Lina makan bakso yang katanya wueenaakk. "Dulu aku sering makan bakso disini sama Intan" kata Rian. "UHUKK" Lina tersedak, ia meminum es teh nya sampai habis. "Intan..?? Loe dulu sering jalan sama Intan..??" Rian mengangguk. Mendadak Lina jadi lemes. Jadi Rian pernah jadian sama Intan dan Intan ngak pernah cerita apa-apa sama dia. Padahal dia kan sahabatnya..!! "Intan tuh adikku" Lina melongo. Untung aja dia nggak lgi nelen bakso, kalo iya dia udah keselek dua kali mungkin. "Aaa..dik loe..??" "Iya. Dulu pas dia masih SD sering aku ajakin makan bakso disini. Sekarang dia udah SMP, jadi sering pergi sama temen-temennya. Aku ditinggalin dech" Lina hanya bisa ber "Ooo" pelan. Ternyata adiknya, kirain si Intan..., Fughhh...

Lina duduk disamping Intan yang sedang mengerjakan PR dibangkunya. Ia meletakkan tas dan melangkah keluar kelas. "Ehh, Lin" panggil Intan. Ia Menghampiri Lina dengan senyum sumringah. “Rian sms gw. Dia ngajakin gw jalan hari ini..!!” Lina Cuma diam. Sebenernya dia pengen kegirangan kayak Intan. Tapi koq rasanya ia malah pengen nangis. “Ooh, bagus dech. Selamat ya..” Intan cemberut. “Koq loe kliatan nggak seneng sich..??” selidiknya. Lina menggelengkan kepala. “Gw seneng koq, Suer dech. Tapi gw agak puyeng hari ini. Gw ke UKS dulu ya” jawab Lina lalu pergi meninggalkan Intan yang masih kebingungan. Maafin gw Intan, gw bukan sahabat yang baek. Gw ngehianatin persahabatan kita. Gw ngak bisa ngebohongin kalo gw suka sama Rian. Bahkan jauh hari sebelum loe bilang naksir sama dia. Tapi nggak apalah, gw rela koq, asalakan kita tetep bersahabat. Lina menutup diarynya. Lalu dilihatnya foto Rian dan dirinya yang sedang nyengir di museum. Lina seneng banget hari itu, dia harap bisa jalan lagi sama Rian. “Lin, ada yang mo gw tanyain ke loe” kata Intan ragu. “Tanya aja..!!” “Loe suka nggak sama Roni..??” Lina diem. Ia nggak ragu. “Sebenernya bukan gw yang ingin nanya” alis Lina mengkerut. “Jadi siapa..??” “Rian” Lina melirik sebal kearah Intan dan Rian, terutama Rian. Mereka berdua sudah membohongi Lina dengan pura-pura Intan minta dicomblangin ke Rian. Padahal itu semua cuma sekenario Rian buat ngebuktiin sebenernya Lina suka nggak sama dia. “Maaf ya Lin..” ujar Intan takut-takut. Lina nggak ngejawab. “Ini semua salah aku Lin. Aku pakai cara bodoh kayak gini. Maaf ya..!!”. Kali ini Rian yang ngomong. Lina menghela nafas. “Buat apa sih kamu pke acara bohong-bohong segala kayak gini. Aku lebih suka terus terang”. “Jadi kalo aku terus terang kamu mau nerima aku..??” Lina tersenyum centil. “Tergantung kamu bisa ngejar aku nggak” jawabnya sambil lari sekenceng-kencengnya disusul Rian. “Yach, nasib gw dech ditinggalin” ujar Intan pasrah. “Siapa bilang..? ada gw koq..” Nino mengeluarkan rayuannya. *****

0 komentar:

Posting Komentar

alangkah baik'y bila anda meninggalkan jejak dibawah ini..!!

Masukkan email untuk update:

Delivered by FeedBurner

DoDoT_KeCiL_MaSiH_YaNg_DuLu